Navigasi Web
SELAMAT JALAN DATO BAITOLLAH (Hari ke-297)

SELAMAT JALAN DATO BAITOLLAH (Hari ke-297)

Hari ini tanggal 11 Februari 2021 adalah hari yang tak terlupakan bagi kami sekeluarga. Ajal datang menjemput Dato di pagi hari pukul 09.30. Sekitar jam delapan pagi Dato menghadapi sakaratul maut. Memang Dato sudah lama terbaring karena usia yang sudah lebih 100 tahun. Tiga hari ini makannya sangat sedikit tapi semalam masih sempat bercanda dengan keluarga seperti biasanya. Dia pun sempat berkata bahwa kalau ia sudah tidak bisa berbicara lagi maka itulah tanda-tanda. Pagi ini tarikan nafasnya nampak bergerak lebih cepat. Mata tertutup seolah tak sadarkan diri. Anakku mulai membacakan Yasin sampai selesai. Setelah itu semua anak-anak Dato berdatangan satu persatu. Salah seorang keluarga yang sudah terbiasa menuntun orang yang sedang menghadapi sakratul maut, membisikan kalimat Laa ilaaha illallah ke telinga Dato. Tak lama kemudian terdengarlah suara tangisan anak-anak dan cucu-cucunya termasuk aku. Walaupun Dato adalah nenek dari suamiku namun aku merasa dekat dangannya apalagi ia memilih tinggal di rumah ibu mertuaku yang berdekatan dengan rumahku.

Karena umur yang sudah sangat tua, konon yang sebaya dengannya dia lah yang paling terakhir wafat, maka anak cucu dan cicit ramai berdatangan. Anak-anak kecil yaitu para balita sepertinya tak tahu arti orang meninggal itu seperti apa. Mereka tetap asyik berlari-larian, bermain dan tertawa-tawa. Ketika melihat banyak orang menangis termasuk aku, salah seorang cicit Dato yang akrab denganku datang mendekat dan bertanya, “Kenapa ki itu sebenarnya?” Ia bertanya dengan logat Makassar. Aku katakan bahwa Dato sudah meninggal. Ia pun pergi dan bermain sambil berlari lagi. Tak sedikit pun kesedihan di wajahnya. Ah, anak-anak. Mereka mungkin mengira Dato hanya tertidur.

Dato memang nampak seperti orang yang tertidur. Wajahnya berseri nampak bercahaya. Semua orang memandang wajahnya dengan takjub. Banyak pula yang menciumi wajah dan dahinya. Bukan hanya pihak keluarga, namun para pelayat lainnya. Semasa hidup Dato sangat taat beribadah. Selain puasa Ramadhan, ia pun rajin puasa Senin-Kamis. Dato sangat penyayang apalagi pada cucu dan cicitnya. Selama sakit, Dato menjalaninya dengan sabar dan tak pernah mengeluh. Sangat tenang dan pasrah. Anak-anaknya pun merawatnya dengan ikhlas secara bergantian. Jarang sekali anaknya berselisih paham tentang urusan merawat Dato, apalagi ibu mertuaku. Semoga kami selalu dalam lindungan Allah SWT. Semoga Dato khusnul khotimah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga almarhum husnul khotimah, Bunda

11 Feb
Balas

Aamiin ya rabbal aalamiin

11 Feb

Innalillahi wainnailaihi rojiun... semoga husnul khotimah

12 Feb
Balas

Aamiin..

12 Feb



search

New Post