LAGU RINDU DI UJUNG SENJA (Hari ke-192)
Masih lagi aku nyanyikan lagu ini untukmu
Meskipun lukisan langit senja makin memerah
Entah mengapa hatimu kini berpaling
Terbiar aku di sini dalam penantian
Tawa riang yang kudengar bagai musik kesedihan
Semua hampa bila tanpa hadirmu
Tak lelah aku mengulang
Bernyanyi dan bernyanyi lagi
Lagu kerinduan menyayat hati
Namun kurasa tiada makna bagimu
Wahai kekasih yang kupuja
Mengapa membuatku kecewa
Seluruh persembahan terbaik telah kuberikan
Tak kau sambut dalam girah
Hanyalah sedikit seyuman terpaksa
Tersisa satu tanya untukmu
Mengapa hatimu yang dulu tulus padaku
Kini seperti langit senja
Memerah lalu menghilang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Begitulah dalam puisinya, Bunda. Keren. Semoga sukses selalu.
Makasih Bu
Keren bu puisinya.. Ikut sedih.. Semangat salam literasi dan sukses selalu
Alhamdulillah...salam literasi